top of page
Search
  • Writer's pictureSport For you

Kesetaraan Hak Dalam Sepakbola Wanita

Updated: Jun 7, 2021


Oleh Janssen Daniele Suryanto

Saat ini, sepak bola wanita di Indonesia sedang mengalami perkembangan. Setelah pembentukan Timnas Putri Indonesia, ada Liga 1 Putri yang sudah dilaksanakan pertama kali pada 2019 lalu, dengan tim Persib keluar sebagai juara Liga 1 Putri.


Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh sepakbola wanita di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meyakinkan dan menunjukkan kepada publik bahwa wanita juga bisa memegang peran dalam sepak bola.


Selain daripada meyakinkan publik, tentu ada beberapa hal yang menjadi faktor penghambat kemajuan sepak bola wanita di Indonesia. Salah satunya adalah kenyataan bahwa masih ada hal tabu yang mengikat sepak bola wanita di Indonesia. Masih ada masyarakat yang percaya bahwa wanita bermain sepak bola adalah hal yang tabu. Padahal, banyak peran yang bisa dipegang oleh wanita di sepak bola Indonesia. Mulai dari tingkat pemain, pelatih, bahkan menjabat sebagai anggota direksi tim yang tentunya berperan penting dalam keberlangsungan sebuah tim.


Ketua asosiasi sepakbola wanita PSSI, Papat Yunisal mengungkapkan bahwa hingga kini, masih ada penggiat sepak bola wanita Indonesia di luar sana. Mereka masih terus bergerak untuk menyuarakan kesetaraan hak bagi sepakbola wanit dengan berbagai cara.


Nyatanya, kesetaraan hak bagi kaum wanita belum sepenuhnya didapatkan di kehidupan sepak bola Tanah Air. Banyak orang masih meragukan wanita untuk memegang kendali atau memegang peran didalam keberlangsungan sepak bola di Indonesia. Mereka masih terikat akan stigma bahwa wanita seharusnya tidak melakukan pekerjaan laki-laki dan wanita seharusnya hanya ada di dapur atau di rumah melakukan pekerjaan rumah tangga, bukan melakukan pekerjaan yang keras seperti sepak bola. Bahkan atlit Timnas Putri Indonesia, Danielle Daphne mengakui bahwa saat kecil orang tuanya tidak menyetujui dirinya untuk bermain sepak bola. Hingga akhirnya dia berhasil meyakinkan orang tuanya untuk bermain sepak bola dan menjadi pemain Tim Nasional Sepakbola Indonesia


Tentunya hal ini membuka mata kita semua bahwa ternyata masih ada hal-hal yang membatasi perkembangan sepak bola wanita di Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, seharusnya kita bisa mendukung perkembangan sepak bola wanita di Indonesia. Kesetaraan hak ini seharusnya juga bisa didapatkan oleh wanita untuk mereka bisa mendapat tempat didalam kehidupan sepakbola Tanah Air, yang tentunya dijamin didalam Pancasila sila kelima, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bagi federasi sepakbola Indonesia, seharusnya mereka bisa lebih berani menempatkan wanita didalam kehidupan sepakbola Indonesia, seperti yang pernah dilakukan UEFA. Dalam pertandingan Liga Champions Eropa atau yang biasa dikenal sebagai UEFA Champions League (UCL), Untuk pertama kalinya, UEFA atau asosiasi sepakbola eropa menugaskan Stephanie Frappart, seorang wasit wanita untuk memimpin laga UCL yang mempertemukan Juventus dan Dynamo Kyiv pada tanggal 3 Desember 2020. Tentunya menugaskan seorang wanita menjadi wasit di laga sebesar UCL membuat banyak orang di dunia melihat bahwa wanita seharusnya bisa mendapatkan kesetaraan hak didalam sepakbola karena sepakbola adalah permainan yang indah tanpa melihat gender didalamnya. Selain itu juga, Stephanie Frappart juga membuat sejarah ketika dia menjadi wasit wanita pertama yang menjadi wasit pertandingan UEFA Super Cup yang mempertemukan Liverpool dan Chelsea.


Hal ini seharusnya bisa dijadikan contoh bagi PSSI. Apabila asosiasi sebesar UEFA saja berani menempatkan wanita di pertandingan penting, seharusnya PSSI juga bisa melakukan hal yang sama. Dengan melakukan ini, kemungkinan besar stigma orang terhadap wanita juga akan berubah walaupun mungkin tidak secara langsung tetapi perlahan orang akan menyadari bahwa wanita bisa mendapatkan tempat di kehidupan sepak bola.Cerita Wasit Wanita Pertama di Liga Champions: Berawal dari Bosan Main Bola


Sumber :


65 views0 comments

Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page