top of page
Search
  • Writer's pictureSport For you

Feature : Mengenal Grand Master Wanita Indonesia Penantang Dewa Kipas


Oleh Sara Octhafiani

Perempuan kelahiran 7 April 1992 ini pastinya sudah tidak asing bagi pecinta catur di Indonesia. Pecatur putri Indonesia pertama yang menyandang gelar Grand Master Nasional Wanita Indonesia, Irene Kharisma Sukandar sebelumnya tengah menjadi perhatian dan diperbincangkan setelah berhasil mengalahkan telak Dadang Subur sang pemilik akun catur online Dewa Kipas.


Duel tersebut sangat menyedot perhatian masyarakat. Bahkan, pada Senin (22/3/2021) akun Twitter FIDE membuat sebuah utas soal duel GMW Irene Sukandar vs Dadang Subur. Pertandingan ini memecahkan rekor pertandingan catur terbanyak yang ditonton secara langsung yaitu sebanyak 1,2 juta orang.


Video Youtube yang diunggah oleh Deddy Corbuzier sendiri telah ditonton lebih dari 12 juta kali pertanggal 25 April 2021. Chess.com bahkan mencatat bahwa jumlah penonton duel ini 10 kali lebih banyak dibanding jumlah penonton turnamen catur dunia (World Championship)

Kemenangan Irene Sukandar pada permainan catur ini bukan yang pertama kalinya. Pada tahun 2006 hingga 2010 perempuan berusia 29 tahun ini pernah memenangkan Kejuaraaan Catur Wanita Indonesia sebanyak empat kali berturut-turut dan di tahun 2008 silam Ia mendapatkan gelar Grand Master Wanita karena prestasinya.


Berawal diusianya yang masih 8 tahun saat itu, Irene mulai dikenalkan dengan berbagai jenis olahraga termasuk salah satunya olahraga catur oleh sang ayah yang juga merupakan seorang atlet. ketika itu ayahnya mengajari Irene dan Kaisar Jenius Hakiki kakak laki-lakinya. Mulai dari situ, dirinya mulai tertarik melihat jalannya bidak catur. Lalu sang ayah memasukan Irene ke sekolah catur bersama dengan kakaknya sejak tahun 1999 di Bekasi.

Hasilnya pun berbuah manis, Irene berhasil meraih beragam prestasi dan penghargaan, baik di dalam maupun luar negeri. Saat masih duduk dbangku SMP, Irene dianugerahi gelar Master dari Federasi Catur Dunia (FIDE). Kemudian, dia menjadi orang Indonesia pertama yang meraih gelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW), mulai Desember 2008.


Kegemilangannya dalam memainkan bidak catur membuat dirinya dipanggil PERSACI (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) ke timnas catur Indonesia. Dia pernah menjadi atlet termuda dari semua cabang ketika terpilih menjadi anggota kontingen Indonesia pada SEA Games Vietnam 2003.


Namun pada saat itu dari segi kuantitas, belum banyak perempuan yang berkarier dibidang olahraga catur di Indoneisa. Maka ia sendiripun banyak ikut bertanding di sektor Putra demi meningkatkan level permainan dan memperdalam pengalaman.


Saat ini Irene menjadi seorang pioner bagi wanita Indonesia untuk memberi motivasi dan berharap ke depan banyak perempuan Indonesia yang tidak takut untuk menekuni karier di bidang olah raga catur.


31 views0 comments

Comments


Post: Blog2 Post
bottom of page